Tips agar Perpustakaan Sekolah Tidak Kaku dan Menyeramkan
Perpustakaan merupakan gudang ilmu, karena dari perpustakaan tersebutlah banyak kita peroleh ilmu-ilmu. Contohnya perpustakaan sekolah. Namun sayangnya banyak perpustakaan Sekolah yang memberikan kesan kaku dan menyeramkan sehingga anak didiknya menjadi takut untuk berkunjung ke perpustakaan. Simak tips di bawah ini bagaimana agar perpustakaan sekolah tidak kaku dan menyeramkan bagi anak didiknya.
Pertama : Perpustakaan harus menjadi interaksi belajar mengajar untuk murid dan guru
Perpustakaan sekolah bukan diciptakan untuk murid saja, tapi perpustakaan diciptakan untuk guru. Dan bahkan guru harus menjadi mediator lahirnya hasrat siswa untuk berkunjung, membaca, berdiskusi di perpustakaan sekolah.
Kedua : Perpustakaan harus memiliki suasana yang bersahabat
Yang dimaksud bersahabat adalah ramah tamah kepada pengunjung, suasana dan tata ruang yang santai dan nyaman akan memberi dampak besar terhadap kondisi psikologis pembaca. Oleh karena itu, pustaka yang baik adalah pustaka yang memiliki desain ruang yang santai, nyaman dan menarik untuk menjadi sarana taman bacaan. Bisa saja, ruang baca ditata sedemikian rupa dalam bentuk lesehan, atau dalam bentuk letter U layaknya ruang diskusi, bisa juga ditata di luar ruangan layaknya membaca sambil menikmati suasana luar dengan kesegaran udara.
Ketiga : Menambah Koleksi Buku-Buku
Biasanya, sekolah hanya menyediakan buku-buku rujukan primer saja. Oleh karenanya, asumsi yang lahir ketika masuk ke perpustakaan sekolah adalah belajar, belajar dan belajar lagi. Tidak jauh beda dengan kondisi kelas yang formal dan kaku. Oleh karenanya, perpustakaan yang baik adalah menyediakan sarana baca yang lengkap dan beragam. Bukan saja bacaan primer, juga bacaan sekunder maupun tertier seperti bacaan hiburan, komik, majalah, bacaan majalan perkembangan tekonologi dan lain sebagainya.
Keempat : SDM yang Profesional
Sering ketika hendak mencari buku, maka kita harus berteman dulu dengan "kuwalahan" sebab letak buku yang tidak lagi dengan tempatnya, dan penyusunan kembali yang sangat lambat. Oleh karenanya, perlulah di setting pekerja perpustakaan yang profesional dan terstruktur dengan pekerjaannya.
Demikianlah artikel mengenai
tips agar perpustakaan sekolah tidak kaku dan menyeramkan, semoga bermanfaat.
Sumber : tulisan Jojor Sitorus Pane
Baca juga artikel berikut :
Strategi Pengembangan Organisasi Perpustakaan Sekolah
Artikel keren lainnya: